Wednesday, July 24, 2013

Kanker darah atau leukemia adalah keganasan yang teradi pada sel-sel darah, keganasan mencakup sel darah putih dan sel darah merah.
images (35)7 PENYEBAB KANKER DARAH
  1. Radiasi
  2. Merokok
  3. Benzena
  4. Kemoterapi
  5. Down sindrom dan penyakit turunan
  6. Sindrom Myelodysplastic dan Kelainan darah tertentu
  7. Riwayat keluarga
Orang yang terpapar radiasi memiliki resiko tinggi terkena acute myeloid leukemia (AML), chronic myeloid leukemia (CML), atau lymphocytic leukemia (ALL). Radiasi disebakan oleh beberapa faktor seperti;
1. Ledakan Bom Atom
Masyarakat, terutama anak-anak yang bertahan hidup setelah terkena paparan radiasi ledakan om atom biasanya rentan terkena leukemia lebih tinggi.
2. Radioterapi
Pasien kanker yang mengalami pengobatan dengan cara radioterapi, memiliki resiko terkena leukemia.
3. Rontgen Diagnostic
Seperti CT scan merupakan paparan radiasi tingkat rendah.
Pasien yang mendapatkan kemoterapi rentan terkena AML dan ALL di masa mendatangnya, merokok meningkatkan AML, down sindrome dan penyakit keturunan meningkatkan resiko berkembangnya leukimia akut. Sindrome myelodyplastic dan kelainan darah memiliki resiko acute myleloid leukemia (AML) lebih tinggi. Terakhir faktor keturunan memang jarang terjadi, tetapi jika terjadi biasanya chronic myeloid leukemia (CLL).
8 GEJALA KANKER DARAH
  1. Pembengkakan kelenjar getah bening di leher atau ketiak yang biasanya tidak terasa sakit
  2. Demam atau berkeringat pada malam hari
  3. Sering terjadi infeksi
  4. Merasa lelah
  5. Pendarahan dan mudah memar
  6. Pembengkakan atau rasa tidak nyaman di perut
  7. Obot badan turun drastis tanpa sebab yang jelas
  8. Nyeri pada tulang atau sendi
Pendarahan biasanya teradi pada bagian gusi, sedangkan memar terlihat seperti bercak keungunan di kulit atau bintik-intik merah kecil dibawah kulit. Rasa tidak nyaman perut diseakan oleh pembengkakan di hati atau pangkreas.
images (33)2 JENIS KANKER DARAH
  1. Leukemia akut
  2. Leukemia kronis
Jenis leukemia akut berjalan cepat, mematikan dan memburuk, jika tidak segera diobati penderita akan menggal dalam waktu hitungan minggu ataupun hari. Leukemia kronis memiliki harapan hidup lebih lama.
6 PENEGAHAN DINI KANKER DARAH
  1. Pemeriksaan fisik
  2. Pemeriksaan darah
  3. Biopsi
  4. Sitogenetik
  5. Spinal tap
  6. X-ray dada
Pemeriksaan fisik iasanya pengecekan pmbengkakan kelenjar getah bening, limpa, atau hati oleh dokter. Iopsi merupakan satu-satunya cara pasti untuk mengetahui keberadaan sel-sel leukemia di dalam sum-sum tulang anda. Pada sitogenetik meneliti kromosom dari sampel sel darah, sumsum tulang atau kelenjar getah bening. Spinal tap dilakukan dengan cara menganbil cairan serebrospinal, yaitu cairan yang mengisi ruang di dalam serta sekitar otak dan sumsum tulang belakang tujuannya untuk mengetahui adanya sel-sel leukemia atau tanda-tanda lain dari masalah. Dengan x-ray dapat menunjukan pembengkakan kelenjar getah bening tau tanda-tanda lain dari penyakit di dalam dada anda.
4 STADIUM KANKER DARAH
  1. Acute Lymphocytic Leukemia (ALL)
  2. Acute Myloid Leukemia (AML)
  3. Chronic Myeloid Leukemia (CML)
  4. Chronic Lymphocytic Leukemia (CLL)
ALL pada orang dewasa tidak dapat dioati, dalam remisi dan kambuhan, untuk anak-anak dibedakan menjadi low risk, high risk dan reurrent (kambuhan). Pada AML faktor yang berpengaruh terhadap jenis pengobatan yang dilakukan dengan penyebaran leukemia yang keluar darah dan sumsum tulang. CML dibedakan menajadi tahap percepatan (accelerated phase), tahap blast (blastic phase), dan tahap kamuhan (relapse). Terakhir CLL, hanya jenis leukemia ini yang dapat dibedakan menjadi beberapa stadium.
Stadium untuk Chroni Lymphocytic Leukemia (CLL)
Keterangan Hal Stadium 
0 Ditandai dengan jumlah limfosit yang jauh di atas batas normal, tetapi tidak ada gejala lain dari leukemia. Di stadium ini biasa disebut tahap leukemia limfositik indolens (lambat berkembang
Stadium I : Ditandai denga jumlah limfosit yang jauh di atas batas normal dan adanya pembesaran kelenjar getah bening dari normal
Stadium II : Ditandai denga jumlah limfosit yang jauh di atas batas normal, adanya pembesaran hati atau limpa dari normal ( diseut hepatomegali atau splenomegali) dan adanya kemungkinan pembesaran kelenjar getah bening
Stadium III : Ditandai dengan jumlah limfosit yang jauh di atas normal, jumlah sel darah merah di dalam terlalu sedikit, serta adanya pembesaran kelenjar getah bening, hati atau limpa
Stadium IV : Ditandai jumlah limfosit yang jauh di atas batas normal dan jumlah tromosit yang terlalu sedikit. Ahkan terlalu sedikit. Disertai pembesaran kelenjar getah ening, hati, limpa serta jumlah sel darah merah yang terlalu sedikit.
PENGOBATAN
PENGOBATAN LEUKEMIA AKUT
  1. Kemoterapi
  2. Pemberian antibiotik oral
  3. Injeksi dengan G-CSF (granulocyte-olony stimulating factor)
  4. Tranfusi
imagesKemoterapi induksi menggunakan kominasi obat-obatan, namun obat-obatan seringkali menimbulkan efek samping seperti penurunan jumlah sel darah merah, untuk menguranginya dokter memberikan terapi lanjutan melalui antibiotik oral (ofloxacin, rifampisin).
PENGOBATAN LEUKEMIA KRONIS
  1. Kemoterapi
  2. Radioterapi
  3. Trasplantasi sel induk
  4. Terapi biologi interferon
  5. Terapi target
Kemoterapi dilakukan sesuai dengan jenis leukemia yang dideritanya, penderita dapat menerima dua atau lebih oat-obatan, dan diberikan dengan berbagai ara melaui kateter, ineksi langsung ke airan serebrospinal, ataupun injeksi ke dalam tulang belakang atau resevoir ommaya. Radioterapi merupakan pengobatan menggunakan sinar berenergi tinggi untuk membunuh sel-sel leukemia. Sel induk dapat berasal dari diri pasien, kembar identik, ataupun seorang pendonor yang memiliki kecocokan. Terapi biologi untuk penderita leukemia biasanya berupa terapi dengan meningkatkan kekebalan tubuh terhadap penyakit. Dan target terapi nerupakan pengobatan menggunakan obat-obatan yang dapat menghambat pertumbuhan sel-sel leukemia, denga efek samping pembengkakan, kembung, dan kenaikan bobot badan secara tiba-tiba.
Kanker darah tidak hanya dapat diderita orang dewasa, tetapi anyak menyerang anak-anak. Untuk itu leih baik mewaspadai dengan informasi yang sudah didapat, sosilisasi juga menjadi salah satu ara penanggulanganmenurunkan tingkat penderita leukemia ataupun tingkat kematian penderita.
http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=4173130475067774877#editor/target=post;postID=8018099535147243648
Artikel ini akan menjelaskan kepada Anda tentang pilihan pengobatan secara medis yang tersedia untuk penderita kanker darah dan mengapa herbal Sarang Semut Papua adalah pilihan tepat sebagai obat kanker darah.
Informasi berikut juga akan membantu Anda dalam mempertimbangkan pengobatan mana yang terbaik bagi Anda.

Pilihan Obat Kanker Darah (Leukemia)

Pengobatan kanker darah (Leukemia) secara medis dilakukan dengan kemoterapi. Masalahnya, obat sitostatika yang digunakan tidak hanya memberantas sel kanker, akan tetapi sel-sel darah normal yang diproduksi dalam sumsum tulang turut diberantas sehingga pasien mengalami kondisi yang sangat rawan terhadap infeksi, perdarahan, maupun masalah kesehatan yang umum lainnya.
Karena ingin menghindari efek samping dari kemoterapi, banyak orang telah beralih pada pengobatan kanker alternatif yang alami. Tanaman herbal telah banyak dimanfaatkan sebagai pengobatan kanker alternatif yang terbukti mujarab. Salah satu herbal yang paling banyak diminati saat ini untuk membantu pengobatan kanker adalah Sarang Semut.

Sarang Semut, Obat Kanker Darah Alternatif yang Alami

Tanaman ini telah tersiar keherbatannya dalam menyembuhkan berbagai jenis kanker, termasuk kanker darah atau Leukemia. Apa yang menjadikannnya populer sebagai obat kanker alami, termasuk sebagai obat kanker darah?
Dr M. Ahkam Subroto, Ahli Peneliti Utama dari Pusat Bioteknologi LIPI, mengungkapkan bahwa dengan limpahnya kandungan berbagai senyawa aktif penting seperti flavonoid, tanin, polifenol dan berbagai mineral yang berguna sebagai antioksidan dan anti-kanker, maka Sarang Semut sangat tepat digunakan sebagai obat kanker.
Kemampuan Sarang Semut secara empiris sebagai obat kanker dan tumor diduga kuat berkaitan dengan kandungan flavonoidnya. Ada beberapa mekanisme kerja dari flavonoid dalam melawan tumor dan kanker, diantaranya:
  • Inaktivasi karsinogen
    Menonaktifkan zat aktif yang menjadi penyebab kanker.
  • Anti-proliferasi
    Menghambat proses perbanyakan sel abnormal pada kanker.
  • Penghambatan siklus sel
    Pada kanker, terjadi kegagalan pengendalian dalam siklus pembelahan sel. Dimana sel mengalami pembelahan secara cepat dan terus menerus. Flavonoid bekerja dengan menghambat siklus pembelahan sel yang abnormal (kanker) tersebut.
  • Induksi apoptosis dan diferensiasi
    Merangsang proses bunuh diri sel kanker.
  • Inhibisi angiogenesis
    Menghambat pembentukan pembuluh darah baru pada sel kanker yang berperan dalam menyediakan makanan/nutrisi bagi perkembangan sel kanker. Jika sel kanker tidak mendapatkan nutrisi yang cukup, sel kanker akan mati.
  • Pembalikan resistensi multi-obat
    Flavonoid membantu tubuh terhindar dari resistensi/kebal terhadap obat-obat yang dikonsumsi.
Selain itu Sarang Semut juga mengandung tokoferol. Tokoferol mirip vitamin E yang berefek antioksidan efektif, menurut Prof Dr Elin Yulinah Sukandar, Guru Besar Farmasi ITB, kandungan tokoferol dalam Sarang Semut itu cukup tinggi dan dapat digunakan sebagai antioksidan serta menangkal serangan radikal bebas dengan cara antidegeneratif.
Penelitian lebih lanjut menunjukkan bahwa alfa-tokoferol pada konsentrasi 12 ppm telah mampu meredam radikal bebas hingga 96% sedangkan Sarang Semut kaya akan antioksidan tokoferol, sampai sekitar 313 ppm, ini berarti daya redam radikal bebas dari Sarang Semut 26 kali lebih kuat dari batasan yang normal.
Berbagai informasi di atas selaras dengan respon positif dari para pengguna Sarang Semut. Contohnya Hendro Saputro yang telah memperkenalkan Sarang Semut sebagai tanaman obat sejak tahun 2001 mengungkapkan bahwa mereka yang mengonsumsi herbal dari Papua ini banyak yang mendapatkan kesembuhan yang benar-benar tuntas, seperti pada kanker otak, kanker rahim, dan kanker prostat.
Ia berkomentar seperti yang dimuat dalam Majalah Natural bahwa "Rata-rata yang meminum rebusan Sarang Semut dan mendapatkan hasil setelah seminggu bahkan ada yang 3 hari sudah terlihat hasilnya".
Hal senada juga dirasakan para penderita kanker yang menjadi pengguna Mecodia Kapsul yaitu produk kapsul ekstrak Sarang Semut, rata-rata melaporkan sudah mulai merasakan khasiat hanya dalam waktu 1-2 bulan saja!
Bahkan banyak pelanggan yang sudah menjalani pengobatan medis dengan obat-obat kimia, juga memadukannya dengan Sarang Semut dan merasakan proses kesembuhan yang lebih cepat dari pada sebelumnya.
Hal ini cocok dengan komentar Dr Dewata yang dimuat di Majalah Trubus, "Pasien yang memadukan antioksidan dan obat kimia dokter lebih cepat sembuh daripada hanya menggunakan obat kimia."
Ada juga yang sudah menggunakan herbal antikanker lainnya seperti Noni Juice dan Keladitikus, kemudian mengkombinasikannya dengan Sarang Semut dan merasakan hasil yang sama, dimana proses kesembuhan berangsur-angsur lebih cepat terasa!
Tentu saja, herbal Sarang Semut ini bisa dijadikan salah satu pilihan terbaik sebagai obat kanker darah, bukan hanya karena faktor ekonomis, tapi juga dalam beberapa kasus kesembuhan dapat diperoleh tanpa harus melalui proses pengobatan melelahkan dan menyakitkan, pembedahan, kemoterapi, dan tanpa harus mengalami berbagai efek samping negatif lainnya akibat pengobatan medis.
Mengingat penelitian ilmiahnya masih sedikit, tidak tertutup kemungkinan bahwa di masa mendatang akan ditemukan zat-zat aktif lainnya yang terkandung dalam Sarang Semut yang dapat lebih menjelaskan bagaimana herbal ini dapat memunahkan kanker dengan cepat dan tuntas.
Baca juga artikel kami lainnya tentang Obat Kanker Getah Bening.

Sarang Semut Papua Tumpas Kanker & Tumor!

Dapatkan berbagai alasan, bukti, kesaksian pengguna, yg menjelaskan mengapa Herbal Sarang Semut Papua dapat dengan cepat membantu penyembuhanan kanker, tumor, dan benjolan-benjolan abnormal, hanya dalam waktu beberapa bulan saja, tanpa perlu kemoterapi, biopsi, ataupun pembedahan!
Baca informasi lengkapnya di: http://www.deherba.com/obat-kanker-darah.html#ixzz2ZwxqTLe3

Pilihan Obat Kanker Darah (Leukemia)

Pengobatan kanker darah (Leukemia) secara medis dilakukan dengan kemoterapi. Masalahnya, obat sitostatika yang digunakan tidak hanya memberantas sel kanker, akan tetapi sel-sel darah normal yang diproduksi dalam sumsum tulang turut diberantas sehingga pasien mengalami kondisi yang sangat rawan terhadap infeksi, perdarahan, maupun masalah kesehatan yang umum lainnya.
Karena ingin menghindari efek samping dari kemoterapi, banyak orang telah beralih pada pengobatan kanker alternatif yang alami. Tanaman herbal telah banyak dimanfaatkan sebagai pengobatan kanker alternatif yang terbukti mujarab. Salah satu herbal yang paling banyak diminati saat ini untuk membantu pengobatan kanker adalah Sarang Semut.

Sarang Semut, Obat Kanker Darah Alternatif yang Alami

Tanaman ini telah tersiar keherbatannya dalam menyembuhkan berbagai jenis kanker, termasuk kanker darah atau Leukemia. Apa yang menjadikannnya populer sebagai obat kanker alami, termasuk sebagai obat kanker darah?
Dr M. Ahkam Subroto, Ahli Peneliti Utama dari Pusat Bioteknologi LIPI, mengungkapkan bahwa dengan limpahnya kandungan berbagai senyawa aktif penting seperti flavonoid, tanin, polifenol dan berbagai mineral yang berguna sebagai antioksidan dan anti-kanker, maka Sarang Semut sangat tepat digunakan sebagai obat kanker.
Kemampuan Sarang Semut secara empiris sebagai obat kanker dan tumor diduga kuat berkaitan dengan kandungan flavonoidnya. Ada beberapa mekanisme kerja dari flavonoid dalam melawan tumor dan kanker, diantaranya:
  • Inaktivasi karsinogen
    Menonaktifkan zat aktif yang menjadi penyebab kanker.
  • Anti-proliferasi
    Menghambat proses perbanyakan sel abnormal pada kanker.
  • Penghambatan siklus sel
    Pada kanker, terjadi kegagalan pengendalian dalam siklus pembelahan sel. Dimana sel mengalami pembelahan secara cepat dan terus menerus. Flavonoid bekerja dengan menghambat siklus pembelahan sel yang abnormal (kanker) tersebut.
  • Induksi apoptosis dan diferensiasi
    Merangsang proses bunuh diri sel kanker.
  • Inhibisi angiogenesis
    Menghambat pembentukan pembuluh darah baru pada sel kanker yang berperan dalam menyediakan makanan/nutrisi bagi perkembangan sel kanker. Jika sel kanker tidak mendapatkan nutrisi yang cukup, sel kanker akan mati.
  • Pembalikan resistensi multi-obat
    Flavonoid membantu tubuh terhindar dari resistensi/kebal terhadap obat-obat yang dikonsumsi.
Selain itu Sarang Semut juga mengandung tokoferol. Tokoferol mirip vitamin E yang berefek antioksidan efektif, menurut Prof Dr Elin Yulinah Sukandar, Guru Besar Farmasi ITB, kandungan tokoferol dalam Sarang Semut itu cukup tinggi dan dapat digunakan sebagai antioksidan serta menangkal serangan radikal bebas dengan cara antidegeneratif.
Penelitian lebih lanjut menunjukkan bahwa alfa-tokoferol pada konsentrasi 12 ppm telah mampu meredam radikal bebas hingga 96% sedangkan Sarang Semut kaya akan antioksidan tokoferol, sampai sekitar 313 ppm, ini berarti daya redam radikal bebas dari Sarang Semut 26 kali lebih kuat dari batasan yang normal.
Berbagai informasi di atas selaras dengan respon positif dari para pengguna Sarang Semut. Contohnya Hendro Saputro yang telah memperkenalkan Sarang Semut sebagai tanaman obat sejak tahun 2001 mengungkapkan bahwa mereka yang mengonsumsi herbal dari Papua ini banyak yang mendapatkan kesembuhan yang benar-benar tuntas, seperti pada kanker otak, kanker rahim, dan kanker prostat.
Ia berkomentar seperti yang dimuat dalam Majalah Natural bahwa "Rata-rata yang meminum rebusan Sarang Semut dan mendapatkan hasil setelah seminggu bahkan ada yang 3 hari sudah terlihat hasilnya".
Hal senada juga dirasakan para penderita kanker yang menjadi pengguna Mecodia Kapsul yaitu produk kapsul ekstrak Sarang Semut, rata-rata melaporkan sudah mulai merasakan khasiat hanya dalam waktu 1-2 bulan saja!
Bahkan banyak pelanggan yang sudah menjalani pengobatan medis dengan obat-obat kimia, juga memadukannya dengan Sarang Semut dan merasakan proses kesembuhan yang lebih cepat dari pada sebelumnya.
Hal ini cocok dengan komentar Dr Dewata yang dimuat di Majalah Trubus, "Pasien yang memadukan antioksidan dan obat kimia dokter lebih cepat sembuh daripada hanya menggunakan obat kimia."
Ada juga yang sudah menggunakan herbal antikanker lainnya seperti Noni Juice dan Keladitikus, kemudian mengkombinasikannya dengan Sarang Semut dan merasakan hasil yang sama, dimana proses kesembuhan berangsur-angsur lebih cepat terasa!
Tentu saja, herbal Sarang Semut ini bisa dijadikan salah satu pilihan terbaik sebagai obat kanker darah, bukan hanya karena faktor ekonomis, tapi juga dalam beberapa kasus kesembuhan dapat diperoleh tanpa harus melalui proses pengobatan melelahkan dan menyakitkan, pembedahan, kemoterapi, dan tanpa harus mengalami berbagai efek samping negatif lainnya akibat pengobatan medis.
Mengingat penelitian ilmiahnya masih sedikit, tidak tertutup kemungkinan bahwa di masa mendatang akan ditemukan zat-zat aktif lainnya yang terkandung dalam Sarang Semut yang dapat lebih menjelaskan bagaimana herbal ini dapat memunahkan kanker dengan cepat dan tuntas.
Baca juga artikel kami lainnya tentang Obat Kanker Getah Bening.

No comments:

Post a Comment