APA RADIKAL BEBAS, ANTIOKSIDAN ITU?
Pengertian antioksidan
Antioksidan adalah
merupakan senyawa yang mampu menunda, memperlambat atau menghambat
reaksi oksidasi pada makanan maupun obat dimana senyawa-senyawa tersebut
mudah teroksidasi sehingga sel-sel lain terhindar dari radikal bebas .
Antioksidan adalah
substansi yang menetralkan radikal bebas karena senyawa-senyawa tersebut
mengorbankan dirinya agar teroksidasi sehingga sel-sel yang lainnya
dapat terhindar dari radikal bebas ataupun melindungi sel dari efek
berbahaya radikal bebas oksigen reaktif jika hal itu berkenaan dengan
penyakit dimana radikal bebas itu sendiri dapat berasal dari hasil metabolisme tubuh ataupun faktor eksternal lainnya
Mekanisme antioksidan dalam menghambat oksidasi
Antioksidan dapat menghambat atau memperlambat oksidasi melalui dua cara yaitu:
- Melalui penangkapan radikal bebas (free radical scavenging). Antioksidan jenis ini disebut sebagai antioksidan primer. Termasuk dalam jenis ini adalah vitamin E (a-tokoferol) dan flavonoid, dan
- Tanpa melibatkan penangkapan radikal bebas. Antioksidan ini disebut dengan antioksidan sekunder yang mekanisme pengikatannya melalui pengikatan logam, menangkap oksigen; mengubah hidroperoksida menjadi spesies non radikal, menyerap sinar ultraviolet dan mendeaktivasi oksigen singlet .
Manfaat dan Fungsi Antioksidan
Antioksidan merupakan zat yang dibutuhkan oleh tubuh yang
secara secara umum dapat menghambat oksidasi lemak. Dalam tubuh manusia
terdapat radikal bebas, sebagai sampingan dari proses pembentukan
energi. Pada jumlah tertentu, radikal bebas dibutuhkan agar dapat
membantu sel darah putih atau lekosit untuk menghancurkan atau memakan
kuman yang masuk ke dalam tubuh.
Namun jika kondisi radikal bebas dalam tubuh terlalu banyak maka
radikal bebas akan bersifat merusak tubuh. Meningkatnya radikal bebas
yang berlebih ini akan berakibat pada penuaan dini, karena dapat merusak
senyawa lemak yang dapat menghilangkan elastisita kekencangan kulit
sehingga mengakibatkan keriput.
Selain mencegah penuaan dini, antioksidan juga disinyalir mampu
mencegah tumbuhnya sel kanker payudara pada wanita. Antioksidan seperti
flavonoida, glikosida, dan polifenol juga mampu mencegah penyakit
Alzheimer (penyakit pikun pada manula) dan kardiovaskular (penyakit
jantung dan pembuluh darah).
Ada dua cara dalam mendapatkan antioksidan, yaitu :
- Dari luar tubuh (eksogen) dengan cara melalui makanan dan minuman yang mengandung vitamin C, E, atau betakaroten, dan
- Dari dalam tubuh (endogen), yakni dengan enzim superoksida dismutase (SOD), glutation peroksidase (GSH Px), perxidasi, dan katalase yang diproduksi oleh tubuh sebagai antioksidan.
Berdasarkan penelitian, mengonsumsi antioksidan secara berlebihan
(dari makanan maupun suplemen) dapat meningkatkan risiko kerusakan
hati. intinya bahwa kelebihan antioksidan juga akan berakibat tidak baik
bagi kesehatan.
Dari sini, dilihat lagi senyawa2 yang gampang teroksidasi khususnya
vitamin adalah vitamin C, lalu vitamin E. Dan dari sisi mineral, yang
berguna untuk antioksidan seperti Zincum / Seng (Zn), Selenium (Se). Dan
terakhir yang dari golongan metabolit sekunder tumbuhan yaitu senyawa
terpen yaitu karoten yang ditandai dengan ciri khas sebagai pigmen
berwarna orange. Dan yang biasa dikenal adalah jenis beta-karoten
Pengertian Radikal Bebas
Radikal bebas adalah merupakan atom atau gugus atom apa saja
yang memiliki satu atau lebih elektron tak berpasangan. Karena jumlah
elektron ganjil, maka tidak semua elektron dapat berpasangan sehingga
bersifat sangat reaktif . Jika jumlahnya sedikit, radikal bebas dapat
dinetralkan oleh sistem enzimatik tubuh, namun jika berlebih akan memicu
efek patologisRadikal bebas merupakan merupakan agen pengoksidasi kuat
yang dapat merusak sistem pertahanan tubuh dengan akibat kerusakan sel
dan penuaan dini karena elektron yang tidak berpasangan selalu mencari
pasangan elektron dalam makromolekul biologi, Protein lipida dan DNA
dari sel manusia yang sehat lah merupakan sumber pasangan elektron yang
baik.
Kondisi oksidasi dapat menyebabkan kerusakan protein dan DNA, kanker,
penuaan, dan penyakit lainnya.Komponen kimia yang berperan sebagai
antioksidan adalah senyawa golongan fenolik dan polifenolik.
Senyawa-senyawa golongan tersebut banyak terdapat dialam, terutama pada
tumbuh-tumbuhan, dan memiliki kemampuan untuk menangkap radikal bebas.x
Sifat-sifat Radikal Bebas
Perusakan sel oleh radikal bebas reaktif didahului oleh kerusakan membran sel, dengan rangkaian proses sebagai berikut :
- Terjadi ikatan kovalen antara radikal bebas dengan komponen membran (enzim-enzim membran, komponen karbohidrat membran plasma), sehingga terjadi perubahan struktur dan fungsi reseptor.
- Oksidasi gugus tiol pada komponen membran oleh radikal bebas yang menyebabkan proses transport lintas membran terganggu.
- Reaksi peroksidasi lipid dan kolesterol membran yang mengandung asam lemak tak jenuh majemuk (PUFA = Poly Unsaturated Fatty Acid). Hasil peroksidasi lipid membran oleh radikal bebas berefek langsung terhadap kerusakan membran sel, antara lain dengan mengubah fluiditas, cross-linking, struktur dan fungsi membran serta menyebabkan kematian sel.
Dalam keadaan normal tubuh kita mempunyai mekanisme pertahanan
terhadap radikal bebas. Kerusakan sel akibat radikal bebas baru dapat
terjadi apabila kemampuan mekanisme pertahanan tubuh menurun. semoga
artikeltentang Antioksidan dan Radikal bebas ini bermanfaat
======================================================================
Radikl bebas adalah
molekul-molekul yang memiliki elektron-elektron yang tidak berpasangan.
Elektron-elektron yang tidak berpasangan ini bersifat sangat reaktif,
berusaha mengambil elektron dari molekul lain sehingga terjadilah reaksi
berantai yang menyebabkan perubahan-perubahan berbahaya bagi
molekul-molekul tubuh manusia, misalnya molekul protein, lemak, dan DNA.
Radikal bebas dapat terbentuk dari hasil
metabolisme tubuh dan faktor eksternal. Faktor eksternal yang dapat
menyebabkan terbentuknya radikal bebas, antara lain asap rokok, polusi
udara, radiasi sinar matahari, zat pemicu radikal dalam makanan, dan
polutan lain.
Radikal bebas dapat menyebabkan timbulnya berbagai penyakit yang bersifat kronis, seperti penyakit jantung, kanker, katarak, dan menurunnya fungsi ginjal. Radikal bebas juga dapat menyebabkan terjadinya penuaan dini yang ditandai dengan timbulnya kerutan-kerutan atau keriput, munculnya flek hitam, dan hilangnya elastisitas kulit.
Sifat-sifat Radikal Bebas
Perusakan sel oleh radikal bebas reaktif didahului oleh kerusakan membran sel, dengan rangkaian proses sebagai berikut :
- Terjadi ikatan kovalen antara radikal bebas dengan komponen membran (enzim-enzim membran, komponen karbohidrat membran plasma), sehingga terjadi perubahan struktur dan fungsi reseptor.
- Oksidasi gugus tiol pada komponen membran oleh radikal bebas yang menyebabkan proses transport lintas membran terganggu.
- Reaksi peroksidasi lipid dan kolesterol membran yang mengandung asam lemak tak jenuh majemuk (PUFA = Poly Unsaturated Fatty Acid). Hasil peroksidasi lipid membran oleh radikal bebas berefek langsung terhadap kerusakan membran sel, antara lain dengan mengubah fluiditas, cross-linking, struktur dan fungsi membran serta menyebabkan kematian sel.
Untuk mencegah atau menurunkan resiko terkena penyakit kronis yang disebabkan oleh radikal bebas, diperlukan antioksidan.
Antioksidan adalah zat yang mampu menetralkan radikal bebas dan berfungsi melindungi tubuh dari serangan radikal bebas.
Antioksidan bisa didapatkan melalui dua cara yaitu, dari dalam tubuh dan dari luar tubuh.
- Anti oksidan dari luar tubuh bisa didapatkan melalui makanan yang mengandung vitamin A, C, E, betakaroten, dan polifenol. Oleh karena itu, banyak mengkonsumsi makanan yang merupakan sumber antioksidan dapat menjadi salah satu cara untuk melindungi kulit dari penuaan dini yang disebabkan oleh dampak radikal bebas.
- Dari dalam tubuh (endogen), yakni dengan enzim super oksida dismutase (SOD), glutation peroksidase (GSH Px), perxidasi, dan katalase yang diproduksi oleh tubuh sebagai antioksidan.
Namun perlu diketahui juga bahwa
Berdasarkan penelitian, mengonsumsi antioksidan secara berlebihan (dari
makanan maupun suplemen) dapat meningkatkan risiko kerusakan
hati. intinya bahwa kelebihan antioksidan juga akan berakibat tidak baik
bagi kesehatan.
Dalam keadaan normal tubuh kita
mempunyai mekanisme pertahanan terhadap radikal bebas. Kerusakan sel
akibat radikal bebas baru dapat terjadi apabila kemampuan mekanisme
pertahanan tubuh menurun. semoga pembahasan tentang Pengertian dan pencegahan dari bahaya radikal bebas ini dapat bermanfaat.
SUMBER: http://gaulstyle.com/pengertian-dan-pencegahan-dari-bahaya-radikal-bebas/
SUMBER: http://gaulstyle.com/pengertian-dan-pencegahan-dari-bahaya-radikal-bebas/
No comments:
Post a Comment