Tuesday, August 27, 2013

FAKTOR FAKTOR SEHAT MENURUT SINYA HIROMI
Shinya's Keys to Good Health
1.  Eat a diet that is 85-90% plant-based foods  
  • 50% whole grains, brown rice, whole wheat pasta, barley, cereals, whole grain bread & beans including soybeans, kidney beans, garbanzo beans, lentils, pinto beans, pigeon peas, black, white & pink beans
  • 30% green and yellow vegetables and root vegetables, including potatoes, carrots, yams and beets, and sea vegetables
  • 5-10% fruits, seeds & nuts
  • Soymilk, rice milk, almond milk
2.  10-15% animal-based proteins (no more than 3 to 4 ounces per day):
  • Fish of any type, but preferably small fish as the large fish contain mercury
  • Poultry: chicken, turkey, duck--small amounts only
  • Beef, lamb, veal, pork - should be limited or avoided
  • Eggs
3.  Foods to add to your diet:
(NaturalNews) If you are truly serious about transforming your health in dramatic ways, implementing coffee enemas into your regular routine is essential for achieving the life-changing results you have always desired. No matter what dietary protocols, exercise routines, or lifestyle habits you embrace, coffee enemas can help you reach the next level of vibrant health that you might not have even thought possible. Here are seven specific ways that coffee enemas can drastically improve your health:

1) Coffee enemas reduce levels of systemic toxicity by up to 700 percent. According to the late Dr. Max Gerson, a pioneer of coffee enema therapy and its effectiveness as part of his famous Gerson Diet, caffeine and other beneficial compounds in coffee stimulate the production of glutathione S-transferase (GST) in the liver. GST is said to be the "master detoxifier" in the body, as this powerful enzyme binds with toxins throughout the body and flushes them out during the enema process.

According to a 1982 study conducted by the National Research Council (NRC), the effect of green coffee bean consumption on the production of GST in test mice was an astounding 600 percent increase in the liver, and a 700 percent increase in the small intestine. In humans, the effect is similar, if not amplified, during a coffee enema, as coffee is able to directly stimulate the liver without having to first run through the digestive tract. The result is a powerful detoxifying effect that is unmatched by sheer diet alone.

2) Coffee enemas cleanse and heal the colon and digestive tract, improve peristalsis. Besides detoxifying, coffee enemas also cleanse and flush the digestive tract and colon without substantially disrupting the beneficial flora that populate a healthy gut. By regularly taking coffee enemas, you will not only help keep your digestive tract clean and free of debris and toxic buildup, but you will also promote healthy peristalsis, which is the series of organized muscle contractions that move food through the digestive tract and the tubular organs that connect to the kidneys and bladder.

3) Coffee enemas boost energy levels, improve mental clarity and mood. As with any detox protocol, the body is effectively ridding itself of poisons that sludge up the blood; decrease oxygen transfer; and clog up the intestines, all of which generally leave a person feeling fatigued and ill. A coffee enema is a particularly effective detoxifier; however, as the direct absorption of caffeine and palmitates into the bloodstream stimulates the release of bile and the efficient removal of wastes from the body in one fell swoop. The end result is a detoxifying release so powerful that many people describe it as a "high" marked by significantly improved energy levels, enhanced mental clarity, and better moods.

4) Coffee enemas eliminate parasites, candida. Because of the immense toxic load that results from regular exposure to chemicals in food, water, air, and the environment, the body is often unable to fully and effectively eliminate all toxins and maintain homeostasis by itself. Intestinally, this can result in a gradual buildup of impacted fecal matter, parasites, candida, and other toxins. Coffee enemas; however, can effectively alleviate all this by fully irrigating and flushing the colon in such a way as to break up these "nests" of disease, and eliminate them from the body.

5) Coffee enemas detoxify, repair liver. If you regularly suffer from symptoms like bloating, stomach pain, flatulence, and other problems commonly associated with poor digestion, chances are your liver is overburdened and not functioning up to par. Coffee enemas are an excellent way to fix this; however, as the coffee and all of its nutrients are directly absorbed into the liver through the colon wall, where they take on the immense toxic load that the liver is otherwise unable to process quickly enough on its own.

6) Coffee enemas relieve chronic pain, ease "die-off" symptoms during cleanses, detox regimens. Interestingly, one of the earliest known uses for enemas was as a pain reliever. During World War I, nurses actually discovered that water enemas effectively relieved soldiers' pain when drugs like morphine were in short supply. Fast forward about a decade and researchers out of Germany had made the discovery that coffee worked even better than water at offering powerful analgesic benefits, which can be particularly helpful when undergoing other dietary cleanses and detoxes that cause "die-off" and other pain symptoms.

7) Coffee enemas heal and prevent chronic illness. Ultimately, coffee enemas are one of the most effective ways to maintain a clean body that is free of disease. Even if you already suffer from a debilitating, chronic illness such as cancer, coffee enemas can provide both relief and healing without the need for drugs. This is why Dr. Gerson placed so much emphasis on coffee enemas as a key component of his cancer-curing Gerson Therapy, which you can learn more about here:
http://gerson.org/gerpress/the-gerson-therapy/

For more information about coffee enemas and how to take them, visit:
http://www.naturalnews.com/022905_coffee_body_water.html

Learn more: http://www.naturalnews.com/038429_health_benefits_coffee_enema_detox.html#ixzz3zkxh953B

Sunday, August 18, 2013

 APA RADIKAL BEBAS, ANTIOKSIDAN ITU?

Pengertian antioksidan

Antioksidan adalah merupakan  senyawa yang mampu menunda, memperlambat atau menghambat reaksi oksidasi pada makanan maupun obat dimana senyawa-senyawa tersebut mudah teroksidasi sehingga sel-sel lain terhindar dari radikal bebas .
Antioksidan adalah substansi yang menetralkan radikal bebas karena senyawa-senyawa tersebut mengorbankan dirinya agar teroksidasi sehingga sel-sel yang lainnya dapat terhindar dari radikal bebas ataupun melindungi sel dari efek berbahaya radikal bebas oksigen reaktif  jika hal itu berkenaan dengan penyakit dimana radikal bebas itu sendiri dapat berasal dari hasil metabolisme tubuh ataupun faktor eksternal lainnya
antioksidan - radikal bebas
antioksidan & radikal bebas

Mekanisme antioksidan dalam menghambat oksidasi

Antioksidan dapat menghambat atau memperlambat oksidasi melalui dua cara yaitu:
  • Melalui penangkapan radikal bebas (free radical scavenging). Antioksidan jenis ini disebut sebagai antioksidan primer. Termasuk dalam jenis ini adalah vitamin E (a-tokoferol) dan flavonoid, dan
  • Tanpa melibatkan penangkapan radikal bebas. Antioksidan ini disebut dengan antioksidan sekunder yang mekanisme pengikatannya melalui pengikatan logam, menangkap oksigen; mengubah hidroperoksida menjadi spesies non radikal, menyerap sinar ultraviolet dan mendeaktivasi oksigen singlet .

Manfaat dan Fungsi Antioksidan

Antioksidan merupakan zat yang dibutuhkan oleh tubuh yang secara secara umum dapat menghambat oksidasi lemak. Dalam tubuh manusia terdapat radikal bebas, sebagai sampingan dari proses pembentukan energi. Pada jumlah tertentu, radikal bebas dibutuhkan agar dapat membantu sel darah putih atau lekosit untuk menghancurkan atau memakan kuman yang masuk ke dalam tubuh.
Namun jika kondisi radikal bebas dalam tubuh terlalu banyak maka radikal bebas akan bersifat merusak tubuh. Meningkatnya radikal bebas yang berlebih ini akan berakibat pada penuaan dini, karena dapat merusak senyawa lemak yang dapat menghilangkan elastisita kekencangan kulit sehingga mengakibatkan keriput.
Selain mencegah penuaan dini, antioksidan juga disinyalir mampu mencegah tumbuhnya sel kanker payudara pada wanita. Antioksidan seperti flavonoida, glikosida, dan polifenol juga mampu mencegah penyakit Alzheimer (penyakit pikun pada manula) dan kardiovaskular (penyakit jantung dan pembuluh darah).
Ada dua cara dalam mendapatkan antioksidan, yaitu :
  1. Dari luar tubuh (eksogen) dengan cara melalui makanan dan minuman yang mengandung vitamin C, E, atau betakaroten, dan
  2. Dari dalam tubuh (endogen), yakni dengan enzim superoksida dismutase (SOD), glutation peroksidase (GSH Px), perxidasi, dan katalase yang diproduksi oleh tubuh sebagai antioksidan.
Berdasarkan penelitian, mengonsumsi antioksidan secara berlebihan (dari makanan maupun suplemen) dapat meningkatkan risiko kerusakan hati. intinya bahwa kelebihan antioksidan juga akan berakibat tidak baik bagi kesehatan.
Dari sini, dilihat lagi senyawa2 yang gampang teroksidasi khususnya vitamin adalah vitamin C, lalu vitamin E. Dan dari sisi mineral, yang berguna untuk antioksidan seperti Zincum / Seng (Zn), Selenium (Se). Dan terakhir yang dari golongan metabolit sekunder tumbuhan yaitu senyawa terpen yaitu karoten yang ditandai dengan ciri khas sebagai pigmen berwarna orange. Dan yang biasa dikenal adalah jenis beta-karoten

Pengertian Radikal Bebas

Radikal bebas adalah merupakan atom atau gugus atom apa saja yang memiliki satu atau lebih elektron tak berpasangan. Karena jumlah elektron ganjil, maka tidak semua elektron dapat berpasangan sehingga bersifat sangat reaktif . Jika jumlahnya sedikit, radikal bebas dapat dinetralkan oleh sistem enzimatik tubuh, namun jika berlebih akan memicu efek patologisRadikal bebas merupakan merupakan agen pengoksidasi kuat yang dapat merusak sistem pertahanan tubuh dengan akibat kerusakan sel dan penuaan dini karena elektron yang tidak berpasangan selalu mencari pasangan elektron dalam makromolekul biologi, Protein lipida dan DNA dari sel manusia yang sehat lah merupakan sumber pasangan elektron yang baik.
Kondisi oksidasi dapat menyebabkan kerusakan protein dan DNA, kanker, penuaan, dan penyakit lainnya.Komponen kimia yang berperan sebagai antioksidan adalah senyawa golongan fenolik dan polifenolik. Senyawa-senyawa golongan tersebut banyak terdapat dialam, terutama pada tumbuh-tumbuhan, dan memiliki kemampuan untuk menangkap radikal bebas.x

Sifat-sifat Radikal Bebas

Perusakan sel oleh radikal bebas reaktif didahului oleh kerusakan membran sel, dengan rangkaian proses sebagai berikut :
  • Terjadi ikatan kovalen antara radikal bebas dengan komponen membran (enzim-enzim membran, komponen karbohidrat membran plasma), sehingga terjadi perubahan struktur dan fungsi reseptor.
  • Oksidasi gugus tiol pada komponen membran oleh radikal bebas yang menyebabkan proses transport lintas membran terganggu.
  • Reaksi peroksidasi lipid dan kolesterol membran yang mengandung asam lemak tak jenuh majemuk (PUFA = Poly Unsaturated Fatty Acid). Hasil peroksidasi lipid membran oleh radikal bebas berefek langsung terhadap kerusakan membran sel, antara lain dengan mengubah fluiditas, cross-linking, struktur dan fungsi membran serta menyebabkan kematian sel.
Dalam keadaan normal tubuh kita mempunyai mekanisme pertahanan terhadap radikal bebas. Kerusakan sel akibat radikal bebas baru dapat terjadi apabila kemampuan mekanisme pertahanan tubuh menurun. semoga artikeltentang  Antioksidan dan Radikal bebas ini bermanfaat
======================================================================
Radikl bebas adalah molekul-molekul yang memiliki elektron-elektron yang tidak berpasangan. Elektron-elektron yang tidak berpasangan ini bersifat sangat reaktif, berusaha mengambil elektron dari molekul lain sehingga terjadilah reaksi berantai yang menyebabkan perubahan-perubahan berbahaya bagi molekul-molekul tubuh manusia, misalnya molekul protein, lemak, dan DNA.
Radikal bebas dapat terbentuk dari hasil metabolisme tubuh dan faktor eksternal. Faktor eksternal yang dapat menyebabkan terbentuknya radikal bebas, antara lain asap rokok, polusi udara, radiasi sinar matahari, zat pemicu radikal dalam makanan, dan polutan lain.
Radikal bebas dapat menyebabkan timbulnya berbagai penyakit yang bersifat kronis, seperti penyakit jantung, kanker, katarak, dan menurunnya fungsi ginjal. Radikal bebas juga dapat menyebabkan terjadinya penuaan dini yang ditandai dengan timbulnya kerutan-kerutan atau keriput, munculnya flek hitam, dan hilangnya elastisitas kulit.
Sifat-sifat Radikal Bebas
Perusakan sel oleh radikal bebas reaktif didahului oleh kerusakan membran sel, dengan rangkaian proses sebagai berikut :
  • Terjadi ikatan kovalen antara radikal bebas dengan komponen membran (enzim-enzim membran, komponen karbohidrat membran plasma), sehingga terjadi perubahan struktur dan fungsi reseptor.
  • Oksidasi gugus tiol pada komponen membran oleh radikal bebas yang menyebabkan proses transport lintas membran terganggu.
  • Reaksi peroksidasi lipid dan kolesterol membran yang mengandung asam lemak tak jenuh majemuk (PUFA = Poly Unsaturated Fatty Acid). Hasil peroksidasi lipid membran oleh radikal bebas berefek langsung terhadap kerusakan membran sel, antara lain dengan mengubah fluiditas, cross-linking, struktur dan fungsi membran serta menyebabkan kematian sel.
Untuk mencegah atau menurunkan resiko terkena penyakit kronis yang disebabkan oleh radikal bebas, diperlukan antioksidan.
Antioksidan adalah zat yang mampu menetralkan radikal bebas dan berfungsi melindungi tubuh dari serangan radikal bebas.
Antioksidan bisa didapatkan melalui dua cara yaitu, dari dalam tubuh dan dari luar tubuh.
  1. Anti oksidan dari luar tubuh bisa didapatkan melalui makanan yang mengandung vitamin A, C, E, betakaroten, dan polifenol. Oleh karena itu, banyak mengkonsumsi makanan yang merupakan sumber antioksidan dapat menjadi salah satu cara untuk melindungi kulit dari penuaan dini yang disebabkan oleh dampak radikal bebas.
  2. Dari dalam tubuh (endogen), yakni dengan enzim super oksida dismutase (SOD), glutation peroksidase (GSH Px), perxidasi, dan katalase yang diproduksi oleh tubuh sebagai antioksidan.
Namun perlu diketahui juga bahwa Berdasarkan penelitian, mengonsumsi antioksidan secara berlebihan (dari makanan maupun suplemen) dapat meningkatkan risiko kerusakan hati. intinya bahwa kelebihan antioksidan juga akan berakibat tidak baik bagi kesehatan.
Dalam keadaan normal tubuh kita mempunyai mekanisme pertahanan terhadap radikal bebas. Kerusakan sel akibat radikal bebas baru dapat terjadi apabila kemampuan mekanisme pertahanan tubuh menurun. semoga pembahasan tentang  Pengertian dan pencegahan dari bahaya radikal bebas ini dapat bermanfaat.
SUMBER:  http://gaulstyle.com/pengertian-dan-pencegahan-dari-bahaya-radikal-bebas/