Kanker darah atau leukemia
adalah keganasan yang teradi pada sel-sel darah, keganasan mencakup sel
darah putih dan sel darah merah.
7 PENYEBAB KANKER DARAH
- Radiasi
- Merokok
- Benzena
- Kemoterapi
- Down sindrom dan penyakit turunan
- Sindrom Myelodysplastic dan Kelainan darah tertentu
- Riwayat keluarga
Orang yang terpapar radiasi memiliki
resiko tinggi terkena acute myeloid leukemia (AML), chronic myeloid
leukemia (CML), atau lymphocytic leukemia (ALL). Radiasi disebakan oleh
beberapa faktor seperti;
1. Ledakan Bom Atom
Masyarakat, terutama anak-anak yang
bertahan hidup setelah terkena paparan radiasi ledakan om atom biasanya
rentan terkena leukemia lebih tinggi.
2. Radioterapi
Pasien kanker yang mengalami pengobatan dengan cara radioterapi, memiliki resiko terkena leukemia.
3. Rontgen Diagnostic
Seperti CT scan merupakan paparan radiasi tingkat rendah.
Pasien yang mendapatkan kemoterapi rentan
terkena AML dan ALL di masa mendatangnya, merokok meningkatkan AML,
down sindrome dan penyakit keturunan meningkatkan resiko berkembangnya
leukimia akut. Sindrome myelodyplastic dan kelainan darah memiliki
resiko acute myleloid leukemia (AML) lebih tinggi. Terakhir faktor
keturunan memang jarang terjadi, tetapi jika terjadi biasanya chronic
myeloid leukemia (CLL).
8 GEJALA KANKER DARAH
- Pembengkakan kelenjar getah bening di leher atau ketiak yang biasanya tidak terasa sakit
- Demam atau berkeringat pada malam hari
- Sering terjadi infeksi
- Merasa lelah
- Pendarahan dan mudah memar
- Pembengkakan atau rasa tidak nyaman di perut
- Obot badan turun drastis tanpa sebab yang jelas
- Nyeri pada tulang atau sendi
Pendarahan biasanya teradi pada bagian
gusi, sedangkan memar terlihat seperti bercak keungunan di kulit atau
bintik-intik merah kecil dibawah kulit. Rasa tidak nyaman perut diseakan
oleh pembengkakan di hati atau pangkreas.
2 JENIS KANKER DARAH
- Leukemia akut
- Leukemia kronis
Jenis leukemia akut berjalan cepat,
mematikan dan memburuk, jika tidak segera diobati penderita akan menggal
dalam waktu hitungan minggu ataupun hari. Leukemia kronis memiliki
harapan hidup lebih lama.
6 PENEGAHAN DINI KANKER DARAH
- Pemeriksaan fisik
- Pemeriksaan darah
- Biopsi
- Sitogenetik
- Spinal tap
- X-ray dada
Pemeriksaan fisik iasanya pengecekan
pmbengkakan kelenjar getah bening, limpa, atau hati oleh dokter. Iopsi
merupakan satu-satunya cara pasti untuk mengetahui keberadaan sel-sel
leukemia di dalam sum-sum tulang anda. Pada sitogenetik meneliti
kromosom dari sampel sel darah, sumsum tulang atau kelenjar getah
bening. Spinal tap dilakukan dengan cara menganbil cairan serebrospinal,
yaitu cairan yang mengisi ruang di dalam serta sekitar otak dan sumsum
tulang belakang tujuannya untuk mengetahui adanya sel-sel leukemia atau
tanda-tanda lain dari masalah. Dengan x-ray dapat menunjukan
pembengkakan kelenjar getah bening tau tanda-tanda lain dari penyakit di
dalam dada anda.
4 STADIUM KANKER DARAH
- Acute Lymphocytic Leukemia (ALL)
- Acute Myloid Leukemia (AML)
- Chronic Myeloid Leukemia (CML)
- Chronic Lymphocytic Leukemia (CLL)
ALL pada orang dewasa tidak dapat dioati,
dalam remisi dan kambuhan, untuk anak-anak dibedakan menjadi low risk,
high risk dan reurrent (kambuhan). Pada AML faktor yang berpengaruh
terhadap jenis pengobatan yang dilakukan dengan penyebaran leukemia yang
keluar darah dan sumsum tulang. CML dibedakan menajadi tahap percepatan
(accelerated phase), tahap blast (blastic phase), dan tahap kamuhan
(relapse). Terakhir CLL, hanya jenis leukemia ini yang dapat dibedakan
menjadi beberapa stadium.
Stadium untuk Chroni Lymphocytic Leukemia (CLL)
Keterangan Hal Stadium
0 Ditandai dengan jumlah limfosit yang
jauh di atas batas normal, tetapi tidak ada gejala lain dari leukemia.
Di stadium ini biasa disebut tahap leukemia limfositik indolens (lambat
berkembang
Stadium I : Ditandai denga jumlah limfosit yang jauh di atas batas normal dan adanya pembesaran kelenjar getah bening dari normal
Stadium II : Ditandai
denga jumlah limfosit yang jauh di atas batas normal, adanya pembesaran
hati atau limpa dari normal ( diseut hepatomegali atau splenomegali) dan
adanya kemungkinan pembesaran kelenjar getah bening
Stadium III : Ditandai
dengan jumlah limfosit yang jauh di atas normal, jumlah sel darah merah
di dalam terlalu sedikit, serta adanya pembesaran kelenjar getah bening,
hati atau limpa
Stadium IV : Ditandai
jumlah limfosit yang jauh di atas batas normal dan jumlah tromosit yang
terlalu sedikit. Ahkan terlalu sedikit. Disertai pembesaran kelenjar
getah ening, hati, limpa serta jumlah sel darah merah yang terlalu
sedikit.
PENGOBATAN
PENGOBATAN LEUKEMIA AKUT
- Kemoterapi
- Pemberian antibiotik oral
- Injeksi dengan G-CSF (granulocyte-olony stimulating factor)
- Tranfusi
Kemoterapi induksi
menggunakan kominasi obat-obatan, namun obat-obatan seringkali
menimbulkan efek samping seperti penurunan jumlah sel darah merah, untuk
menguranginya dokter memberikan terapi lanjutan melalui antibiotik oral
(ofloxacin, rifampisin).
PENGOBATAN LEUKEMIA KRONIS
- Kemoterapi
- Radioterapi
- Trasplantasi sel induk
- Terapi biologi interferon
- Terapi target
Kemoterapi dilakukan sesuai dengan jenis
leukemia yang dideritanya, penderita dapat menerima dua atau lebih
oat-obatan, dan diberikan dengan berbagai ara melaui kateter, ineksi
langsung ke airan serebrospinal, ataupun injeksi ke dalam tulang
belakang atau resevoir ommaya. Radioterapi merupakan pengobatan
menggunakan sinar berenergi tinggi untuk membunuh sel-sel leukemia. Sel
induk dapat berasal dari diri pasien, kembar identik, ataupun seorang
pendonor yang memiliki kecocokan. Terapi biologi untuk penderita
leukemia biasanya berupa terapi dengan meningkatkan kekebalan tubuh
terhadap penyakit. Dan target terapi nerupakan pengobatan menggunakan
obat-obatan yang dapat menghambat pertumbuhan sel-sel leukemia, denga
efek samping pembengkakan, kembung, dan kenaikan bobot badan secara
tiba-tiba.
Kanker darah tidak hanya dapat diderita
orang dewasa, tetapi anyak menyerang anak-anak. Untuk itu leih baik
mewaspadai dengan informasi yang sudah didapat, sosilisasi juga menjadi
salah satu ara penanggulanganmenurunkan tingkat penderita leukemia
ataupun tingkat kematian penderita.
http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=4173130475067774877#editor/target=post;postID=8018099535147243648
Artikel
ini akan menjelaskan kepada Anda tentang pilihan pengobatan secara
medis yang tersedia untuk penderita kanker darah dan mengapa herbal
Sarang Semut Papua adalah pilihan tepat sebagai
obat kanker darah.
Informasi berikut juga akan membantu Anda dalam mempertimbangkan pengobatan mana yang terbaik bagi Anda.
Pilihan Obat Kanker Darah (Leukemia)
Pengobatan kanker darah (Leukemia) secara medis dilakukan dengan kemoterapi. Masalahnya, obat
sitostatika
yang digunakan tidak hanya memberantas sel kanker, akan tetapi sel-sel
darah normal yang diproduksi dalam sumsum tulang turut diberantas
sehingga pasien mengalami kondisi yang sangat rawan terhadap infeksi,
perdarahan, maupun masalah kesehatan yang umum lainnya.
Karena ingin menghindari efek samping dari kemoterapi, banyak orang
telah beralih pada pengobatan kanker alternatif yang alami. Tanaman
herbal telah banyak dimanfaatkan sebagai pengobatan kanker alternatif
yang terbukti mujarab. Salah satu herbal yang paling banyak diminati
saat ini untuk membantu pengobatan kanker adalah
Sarang Semut.
Sarang Semut, Obat Kanker Darah Alternatif yang Alami
Tanaman ini telah tersiar keherbatannya dalam menyembuhkan berbagai
jenis kanker, termasuk kanker darah atau Leukemia. Apa yang
menjadikannnya populer sebagai obat kanker alami, termasuk sebagai obat
kanker darah?
Dr M. Ahkam Subroto, Ahli Peneliti Utama dari Pusat
Bioteknologi LIPI, mengungkapkan bahwa dengan limpahnya kandungan
berbagai senyawa aktif penting seperti flavonoid, tanin, polifenol dan
berbagai mineral yang berguna sebagai antioksidan dan anti-kanker, maka
Sarang Semut sangat tepat digunakan sebagai obat kanker.
Kemampuan Sarang Semut secara empiris sebagai obat kanker dan tumor
diduga kuat berkaitan dengan kandungan flavonoidnya. Ada beberapa
mekanisme kerja dari flavonoid dalam melawan tumor dan kanker,
diantaranya:
- Inaktivasi karsinogen
Menonaktifkan zat aktif yang menjadi penyebab kanker.
- Anti-proliferasi
Menghambat proses perbanyakan sel abnormal pada kanker.
- Penghambatan siklus sel
Pada kanker, terjadi
kegagalan pengendalian dalam siklus pembelahan sel. Dimana sel mengalami
pembelahan secara cepat dan terus menerus. Flavonoid bekerja dengan
menghambat siklus pembelahan sel yang abnormal (kanker) tersebut.
- Induksi apoptosis dan diferensiasi
Merangsang proses bunuh diri sel kanker.
- Inhibisi angiogenesis
Menghambat pembentukan
pembuluh darah baru pada sel kanker yang berperan dalam menyediakan
makanan/nutrisi bagi perkembangan sel kanker. Jika sel kanker tidak
mendapatkan nutrisi yang cukup, sel kanker akan mati.
- Pembalikan resistensi multi-obat
Flavonoid membantu tubuh terhindar dari resistensi/kebal terhadap obat-obat yang dikonsumsi.
Selain itu
Sarang Semut juga mengandung tokoferol. Tokoferol mirip vitamin E yang berefek antioksidan efektif, menurut
Prof Dr Elin Yulinah Sukandar,
Guru Besar Farmasi ITB, kandungan tokoferol dalam Sarang Semut itu
cukup tinggi dan dapat digunakan sebagai antioksidan serta menangkal
serangan radikal bebas dengan cara antidegeneratif.
Penelitian lebih lanjut menunjukkan bahwa alfa-tokoferol pada
konsentrasi 12 ppm telah mampu meredam radikal bebas hingga 96%
sedangkan Sarang Semut kaya akan antioksidan tokoferol, sampai sekitar
313 ppm, ini berarti daya redam radikal bebas dari Sarang Semut 26 kali
lebih kuat dari batasan yang normal.
Berbagai informasi di atas selaras dengan respon positif dari para pengguna Sarang Semut. Contohnya Hendro Saputro
yang telah memperkenalkan Sarang Semut sebagai tanaman obat sejak tahun
2001 mengungkapkan bahwa mereka yang mengonsumsi herbal dari Papua ini
banyak yang mendapatkan kesembuhan yang benar-benar tuntas, seperti pada
kanker otak, kanker rahim, dan kanker prostat.
Ia berkomentar seperti yang dimuat dalam Majalah Natural bahwa "Rata-rata
yang meminum rebusan Sarang Semut dan mendapatkan hasil setelah
seminggu bahkan ada yang 3 hari sudah terlihat hasilnya".
Hal senada juga dirasakan para penderita kanker yang menjadi pengguna
Mecodia Kapsul yaitu
produk kapsul ekstrak Sarang Semut, rata-rata melaporkan sudah mulai merasakan khasiat hanya dalam waktu 1-2 bulan saja!
Bahkan banyak pelanggan yang sudah menjalani pengobatan medis dengan
obat-obat kimia, juga memadukannya dengan Sarang Semut dan merasakan
proses kesembuhan yang lebih cepat dari pada sebelumnya.
Hal ini cocok dengan komentar Dr Dewata yang dimuat di Majalah Trubus, "Pasien yang memadukan antioksidan dan obat kimia dokter lebih cepat sembuh daripada hanya menggunakan obat kimia."
Ada juga yang sudah menggunakan herbal antikanker lainnya seperti
Noni Juice
dan Keladitikus, kemudian mengkombinasikannya dengan Sarang Semut dan
merasakan hasil yang sama, dimana proses kesembuhan berangsur-angsur
lebih cepat terasa!
Tentu saja, herbal Sarang Semut ini bisa dijadikan salah satu pilihan
terbaik sebagai obat kanker darah, bukan hanya karena faktor ekonomis,
tapi juga dalam beberapa kasus kesembuhan dapat diperoleh tanpa harus
melalui proses pengobatan melelahkan dan menyakitkan, pembedahan,
kemoterapi, dan tanpa harus mengalami berbagai efek samping negatif
lainnya akibat pengobatan medis.
Mengingat penelitian ilmiahnya masih sedikit, tidak tertutup
kemungkinan bahwa di masa mendatang akan ditemukan zat-zat aktif lainnya
yang terkandung dalam Sarang Semut yang dapat lebih menjelaskan
bagaimana herbal ini dapat memunahkan kanker dengan cepat dan tuntas.